Stadion I Wayan Dipta. (Superelja.id/Irwan Febri Rialdi) |
SUPERELJA.id - PT Putra Sleman Sembada (PSS), perusahaan yang menaungi PSS Sleman, tengah menimba ilmu di Bali United guna menghadapi Liga 1 2019.
Dari kunjungan tersebut, Johannes Sugianto selaku Humas PT Putra Sleman Sembada, berharap bisa mewujudkan PSS Sleman sebagai klub yang lebih profesional dan modern ke depannya.
"Ini juga jadi masukan soal pengambilan kebijakan terkait arah industri, yang harus dikelola dengan baik. Sekarang sudah saatnya kita berpikir, tidak lagi di Liga 2, tapi Liga 1. Kita harus berpikir ke arah sana dan siapkan semuanya," kata Johannes Sugianto, Sabtu (26/1/2019).
Bali United telah melaksanakan berbagai program inovatif seperti pembangunan megastore, kerja sama dengan Paris Saint-Germain (PSG) untuk mengembangkan bakat muda, serta menyewa Stadion I Wayan Dipta selama 20 tahun.
Namun, untuk waktu dekat, Johanes yang mewakili PT PSS mengaku baru akan berencana meniru kebijakan Bali United terkait penyewaan stadion dalam waktu jangka panjang.
Dengan begitu, pria yang akrab disapa Pak Jo itu menilai, branding, penataan klub, serta penambahan fasilitas yang mumpuni bisa segera diterapkan di PSS Sleman.
"Karena stadion harus bisa menjadi identitas sebuah klub. Ini sudah direncanakan, lalu diperhitungkan biaya yang dibutuhkan. Ini kan jangka panjang, bisa 10, atau 20 tahun, kalau tidak ada persiapan, ya malah mubadzir," tegasnya menutup.
PSS Sleman sendiri memiliki dasar-dasar kuat untuk menjadi klub prfesional dan modern. Selain kini telah naik ke kasta teratas sepak bola Indonesia, mereka juga memiliki basis suporter yang kerap disorot media luar, yakni Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania.
0 Comments