Soal Boikot, Seto Nurdiantoro Hormati Keputusan BCS

Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro. (Dok. Superelja.id).

SUPERELJA.id - PSS Sleman terancam kembali tampil tanpa dukungan suporter setia mereka, Brigata Curva Sud (BCS), ketika menjamu Borneo FC pada laga kedua Grup D Piala Presiden 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (8/3/2019).

BCS tengah melakukan aksi boikot pertandingan PSS Sleman sejak Selasa (5/3/2019). Bukan tanpa alasan, aksi itu ditujukan kepada PT Putra Sleman Sembada (PSS), agar memenuhi delapan tuntutan seperti program pembinaan usia muda klub, mess pemain, hingga lapangan latihan.

Terkait ketiadaan BCS, pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro, mengaku cukup mempengaruhi psikis anak asuhnya. Meski begitu, ia ingin menghormati keputusan suporter.

"Secara umum sejak awal kita tanpa suporter. Secara psikis memang ada pengaruhnya, tapi saya katakan pada pemain bahwa ada ataupun tanpa suporter tetap fokus pada sepak bola," kata Seto Nurdiantoro saat konferensi pers, Kamis (7/3/2019).

"Memang ada sedikit cerita, bila tim lawan tampil di sini (Stadion Maguwoharjo-red), pasti mentalnya down. Tapi apapun itu kita hormati, apapun keputusan mereka (suporter), manajemen dan PT. PSS karena mereka pasti punya argumentasi yang kuat," imbuhnya.

Lebih lanjut, pelatih asal Kalasan itu lebih memilih mengambil sisi positif atas aksi boikot BCS tersebut. Ia berharap manajemen, suporter, hingga PT PSS, bisa mengambil pelajaran untuk lebih baik ke depannya.

"Harapannya ini dapat segera teratasi dan tidak berlarut-larut, karena dari pembentukan tim juga kita sedikit terlambat. Harapannya semua lancar, dan ini menjadi momentum introspeksi bagi masing-masing pihak," tutup mantan gelandang Timnas Indonesia itu.

Post a Comment

0 Comments